Rhoma menyanyi dengan suara keras hingga terdengar sampai ke kelas-kelas lain. Rhoma adalah murid yang paling rajin bila disuruh maju ke depan kelas untuk menyanyi.ĭan uniknya, Rhoma tidak sama dengan murid-murid lain yang suka malu-malu di depan kelas. Dengan berboncengan sepeda, keduanya berangkat dan pulang ke sekolah di SD Kibono, Manggarai.ĭi bangku SD, bakat menyanyi Rhoma semakin kelihatan. Ke sekolahpun mereka berangkat bersama-sama. Setiap kali ayah ibunya bertanya apakah kakaknya ikut mengaji, Rhoma selalu menjawab ya. Berbeda dengan kakaknya yang lebih sering malas ikut mengaji di surau atau rumah kyai, Rhoma selalu mengikuti pengajian dengan tekun. Karena usia Rhoma dengan kakaknya Benny tidak berbeda jauh, mereka selalu kompak dan pergi berdua-duaan. Pengalamannya menyanyikan lagu-lagu India sewaktu masih sekolah dasar, lagu-lagu pop dan rock Barat hingga akhir an lalu beralih ke musik Melayu, menjadikan lagu dan musik yang dibawakannya di atas panggung lebih dinamis, melodis dan menarik. Selain itu, pamannya yang bernama Arifin Ganda suka mengajarinya lagu-lagu Jepang ketika Rhoma masih kecil. Selain itu, ia juga menikmati lagu-lagu Timur Tengah yang dinyanyikan Umm Kaltsum.īakat musiknya mungkin berasal dari ayahnya yang fasih memainkan seruling dan menyanyikan lagu-lagu Cianjuran, sebuah kesenian khas Sunda. Menginjak kelas 2 SD, ia sudah bisa membawakan lagu-lagu Barat dan India dengan baik. Minatnya pada lagu semakin besar ketika masuk sekolah dasar. Masuk kelas nol, ia sudah mulai menyukai lagu. Tangisannya terhenti setiap kali ibundanya, Tuti Juariah menyenandungkan lagu-lagu. Semenjak kecil Rhoma sudah terlihat bakat seninya. Di sinilah mereka menghabiskan masa remaja sampai tahun lalu pindah lagi ke Tebet. Sebelum pindah ke Tasikmalaya, keluarganya tinggal di Jakarta. Ia dikenal sebagai Raja Dangdut Indonesia karena piawai dalam menyanyikan musik dangdut. Dalam dunia musik tanah air, khususnya musik dangdut, Nama Rhoma Irama sudah tidak asing lagi ditelinga orang-orang.
0 kommentar(er)
